Tentang Tulisan - Sebuah Cerpen

Alasan paling kuat kenapa aku memutuskan untuk menulis, selain karena aku tidak suka cerita ke orang lain, aku juga tidak mudah untuk mengatakan sesuatu dalam hal apapun. Seperti tidak berani bilang 'tidak' ke orang lain, hanya karena takut melukai perasaannya. Tidak berani menyampaikan pendapat sendiri, hanya karena takut pemikiranku tidak diterima. Termasuk tidak berani bilang perkara rasa sendiri.




Awalnya cukup menyiksa, inginnya dimengerti tapi tidak mengeluarkan opini. Jadi seolah-olah aku menganggap semua orang itu semacam cenayang, hehe... Sampai akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang mampu membuatku mengerti tentang perasaanku sendiri.


Dia akhir-akhir ini sering memancingku dengan beragam kisah. Tampaknya dia serius ingin mengubahku menjadi seseorang yang lebih terbuka. Berbagai pertanyaan selalu dia lontarkan saat kami punya waktu berdua. Aku pun heran dengan diriku, yang kali ini mudah saja terpancing untuk beropini.


Tak lama dekat dengannya, aku jadi semakin mengenal juga dengan diriku. Hingga memudahkanku untuk lebih mudah mengungkapkan perasaan. Memang pengungkapan perasan itu tidak hanya lewat obrolan semata. Tulisan juga jadi salah satunya. Senyamannya, dan aku lebih nyaman lewat tulisan.


Beberapa kata lalu aku rangkaikan tiap kali ada yang menekan di perasaan atau pikiran. Aku jadikan sebuah tulisan, entah kritikan atau hanya kiasan.


Kini aku seorang penulis, begitu para penikmat tulisanku menyebutnya. Aku tetap menjadi aku, yang selalu pesimis dengan keadaan. Apakah aku mampu bertahan atau ini hanya sekedar batu loncatan. Senyumku lalu mengembang lagi, setelah dia datang dengan secangkir kopinya. Mendekat dan membisikan satu kalimat penyemangat.


"Aku yang akan menemani hari-hari pesimismu", Katanya berbisik sambil menyodorkan cangkir kopi kosong.


Aku lihat lebih dalam ke cangkirnya, dan sebuah cincin gemerlap ditimpa lampu rumah makan sederhana malam itu.


Dia kini menjadikan hidupku optimis. Penuh rayuan dan gombalan manis. Dan kini, aku lebih mengenal diriku.




catatanatiqoh, 21 Oktober 2019


#OneDayOnePost
#KomunitasODOP
#ODOPBatch7

12 komentar:

  1. harus optimis, semangat!

    BalasHapus
  2. Semangat... Semangat! 😊

    BalasHapus
  3. Semangat kakak ....jadi semakin optimis

    BalasHapus
  4. Ternyata kita sama...
    Tidak bisa mengungkapkan langsung dan sulit untuk mengatakan tidak...
    Tapi kadang malah terluka

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. terima kasih sudah mampir membaca mba sulis :)

      Hapus

Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!

comment

Diberdayakan oleh Blogger.