Cedera Olahraga yang Perlu Diwaspadai!

 Olahraga memang membuat tubuh menjadi bugar dan sehat. Namun, olahraga yang dilakukan terlalu berat atau tidak sesuai aturan, justru bisa membuat tubuh cedera. Olahraga membutuhkan koordinasi dan konsentrasi yang tinggi, karena kita dituntut untuk aktif bergerak.


Namun, tidak jarang olahraga justru menimbulkan cedera, dapat karena kecelakaan ataupun gerakan yang salah. Nah, agar olahraga berjalan lancar, kita perlu waspadai jenis-jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi.


Apa itu Cedera Olahraga?

Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada otot, sendi, atau tulang selama berolahraga atau latihan fisik. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, termasuk pada atlet.


cedera olahraga


Risiko cedera dalam olahraga sebetulnya dapat diminimalisir dengan melakukan pemanasan yang benar. Selain itu, untuk olahraga tertentu, kita dapat menggunakan alat pengaman atau pelindung diri, seperti misalnya helm, pelindung siku, dan pelindung lutut.


Apa Saja Cedera Olahraga yang Bisa Terjadi?

Nyatanya, meski sudah melakukan pemanasan dan menggunakan alat pelindung yang diperlukan, tetap da berbagai faktor lainnya, yang dapat membuat seseorang yang tengah berolahraga tetap berisiko mengalami cedera-cedera. Apa saja cedera olahraga yang mungkin terjadi dan perlu diwaspadai?


1. Patah Tulang

Patah tulang adalah jenis cedera olahraga yang terjadi akibat tulang menerima benturan keras, tekanan berlebih, atau gerakan berulang dengan kekuatan yang lebih besar dari kekuatan tulang itu sendiri. Seseorang yang sering berlari atau atlet senam cenderung lebih berisiko mengalami cedera ini. Patah tulang kerap terjadi pada bagian lengan dan kaki.


2. Cedera Pergelangan Kaki

Cedera pada pergelangan kaki adalah satu dari beberapa jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi. Cedera olahraga ini terjadi ketika ligamen yang menghubungkan tulang dan menjaga kestabilan pergerakan sendi mengalami peregangan secara berlebihan atau bahkan robek.


Olahraga seperti berlari, jogging, melompat, dan berjalan di permukaan yang tidak rata merupakan beberapa jenis aktivitas fisik yang paling sering menyebabkan terkilir. Jenis cedera olahraga ini dapat dihindari dengan rutin melakukan latihan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh.


3. Kram Otot

Tanpa melakukan pemanasan yang baik dan benar, tubuh akan lebih berisiko mengalami kram otot saat berolahraga. Risiko ini akan semakin meningkat jika melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berenang.


Berbeda dari jenis-jenis cedera olahraga lain, kram otot menyerang satu bagian tubuh dengan sensasi seperti menusuk akibat kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba. Kram otot dapat terjadi di bagian tubuh mana pun dan mengakibatkan area tubuh yang mengalami kram tidak dapat digerakkan.


Biasanya kram otot dapat menghilang dengan sendirinya setelah beberapa menit. Namun, area yang mengalami kram otot tetap akan sulit digerakkan dan terasa nyeri. Saat mengalami kram otot, penting untuk tetap tenang sehingga dapat mengurangi ketegangan di otot dan mempercepat pemulihannya.


4. Cedera Tulang Kering

Shin splints atau cedera tulang kering terjadi akibat peningkatan intensitas olahraga dalam waktu singkat, seperti mempercepat kecepatan lari secara tiba-tiba. Jenis cedera olahraga ini rawan terjadi pada seseorang saat sedang berlari atau melompat, seperti pada pemain sepak bola, atlet lari, dan pemain bola basket.


Penyebab cedera tulang kering lainnya adalah penggunaan sepatu olahraga yang kurang nyaman atau tidak pas. Cedera ini juga bisa terjadi akibat berlari menanjak atau menuruni jalanan dengan permukaan yang keras dan tidak rata. Adapun gejalanya dapat ditandai dengan rasa nyeri pada bagian tulang kering dan otot sekitarnya.


5. Cedera pada Bahu

Munculnya rasa nyeri di bagian bahu adalah gejala dari cedera bahu saat olahraga yang sering dialami oleh pemain tenis, golf, bisbol, dan atlet renang. Hal ini terjadi karena adanya pergerakan pada sendi bahu secara berulang dan intens.


Akibatnya, otot-otot pada bahu akan menerima tekanan atau beban yang melebihi kapasitasnya sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan, pembengkakan, atau bahkan robekan.


Perlu diketahui, bahu memiliki empat otot besar yang berfungsi untuk menjaga dan menopang sendi-sendi bahu. Sendi-sendi tersebut menjadi tumpuan utama pergerakan lengan saat melakukan olahraga-olahraga seperti golf, berenang, push up, bulu tangkis, dan tenis.


Oleh karena itu, olahraga dengan intensitas yang tinggi tanpa istirahat dapat menyebabkan munculnya rasa nyeri pada bagian bahu sampai pergelangan tangan. Jika hal ini terjadi, segera hentikan pergerakan tersebut untuk menghindari terjadinya komplikasi yang lebih parah.


6. Cedera Lutut

Cedera lutut sering terjadi pada olahraga yang banyak bertumpu atau mengandalkan lutut, seperti sepak bola, lari, bola voli, dan olahraga cabang atletik. Gejalanya ditandai dengan rasa nyeri parah pada bagian tempurung lutut dan kadang disertai bunyi retakan, patahan, atau gemeretak.


Penanganan Cedera Olahraga

Cedera saat berolahraga dapat ditangani dengan perawatan mandiri di rumah, seperti menggunakan kompres dingin. Namun, hindari pengobatan alternatif, seperti pijat dan urut karena berisiko membuat kondisinya semakin parah dan memicu terjadinya komplikasi serius.


spesialis ortopedi


Penanganan Cedera Olahraga Secara Mandiri

Pada penanganan secara mandiri, perawatan cedera olahraga dapat dilakukan dengan menerapkan metode RICE (rest, ice, compression, and elevation).


  • Rest, yaitu mengistirahatkan otot dan menghentikan aktivitas yang dapat memicu munculnya gejala.
  • Ice, artinya menggunakan kompres dingin untuk meredakan rasa nyeri dengan meletakkannya pada bagian tubuh yang mengalami cedera selama 10–15 menit. Gunakan kain untuk melapisi es batu atau plastik berisi air dingin sebelum meletakkannya pada bagian tubuh yang cedera.
  • Compression, yaitu membalut bagian yang cedera dengan perban untuk mengurangi pembengkakan. Hindari balutan yang terlalu kencang.
  • Elevation, yaitu memosisikan bagian tubuh yang mengalami cedera lebih tinggi dari posisi jantung.


Penanganan Cedera Olahraga Oleh Spesialis Ortopedi

Apabila sakit yang dirasakan semakin parah atau tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter spesialis ortopedi. Biasanya dokter akan memberikan perawatan medis seperti:

  • Pemberian obat-obatan.
  • Imobilisasi dengan menggunakan gips, sling, atau splint.
  • Operasi.
  • Terapi rehabilitasi.


Kesimpulan, Perawatan Cedera Olahraga Oleh Spesialis Ortopedi

Secara garis besar, cedera saat olahraga dapat ditangani dengan perawatan mandiri. Namun, jika gejala dari cedera tersebut semakin parah dan semakin membatasi gerakan tubuh, segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter spesialis ortopedi di rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan medis yang tepat.


Salah satu pilihan dokter spesialis ortopedi, dapat mengunjungi Sport Clinic RS EMC Sentul yang akan memberikan layanan terpadu dan komprehensif dalam menangani keluhan terkait aktivitas olahraga atau perawatan sports injury/cedera olahraga.

16 komentar:

  1. Kram otot nih yang paling sering aku alami pas olahraga. Kesannya sih kyk gejala sepele ya. Tapi kalo nggak segera ditangani ya akan bahaya.

    Apalagi kalo sampe latihan angkat beban. Kalo ga ditemani personal trainer/profesional, ya amit2 bs patah tulang. Mknya kita hrs hati2 dlm berolahraga. Jgn asal krn semua ada panduannya dan athrannya. Salah2 berolahraga malah jd bahaya.

    BalasHapus
  2. Sudah pernah merasakan cidera karena tidak melakukan pemanasan saat olga, duh sakitnya ampun deh dan ternyata kalau penangannya salah dapat memperparah cidera

    BalasHapus
  3. Aduh, aku kok ngilu ya bacanya, huhu.. Memang pentingnya pemanasan dulu sebelum olahraga yah, Mbak. Amit², kalo pun cedera, bisa atasi manual atau secepatnya ke spesialis ortopedi.

    BalasHapus
  4. Iya nih suamiku juga cedera lutut pas main sepak bola. Emang harus hati2 banget ya kalo suka olahraga.
    Itu aja sampe konsul ke dokter spesialis ortopedi juga.
    Bisa nih nyoba mampir ke Sport Clinic RS EMC Sentul, beri layanan terpadu dan komprehensif dengan penanganan tepat.

    BalasHapus
  5. Kram otot sih ya yang paling sering. Kadang sakit banget dan lama...sampai bingung mau diapain. Stretching juga engga ngaruh...
    Nah...bener banget, jangan diurut deh

    BalasHapus
  6. Sesuatu yang baik dan bagus pun, kalau dilakukan secara berlebihan, maka hasilnya tidak baik ya, Mbak. Termasuk olahraga. Misalnya ada yang memaksa mengangkat beban terlalu berat, akhirnya nyeri sendi juga. Jadi olahraga sesuai porsinya saja.

    BalasHapus
  7. Akuu beberapa kali kenca cedera nih Kak, pas masih aktif nge-gym dulu. Kena di lutut dan pergelangan kaki. Rasanya nangiiis banget sampek gak bisa jalan. Emang kudu kompres dingin biar bengkaknya menghilang.

    BalasHapus
  8. Saya pernah mengalami cedera pergelangan kaki, rasanya benar-benar tidak nyaman. Hanya ga terasa sakit kalau pas tidur. Syukur Alhamdulillah, tidak parah dan dinyatakan sembuh.

    BalasHapus
  9. bagian elevation ini yang terkadang daku lupa melakukannya. padahal ini salah satu teknik cepat juga ya biar cedera gak tambah parah

    BalasHapus
  10. Bener yaa..
    kalau olahraga sebaiknya dimulai dengan perlahan dan dimulai dengan pemanasan atau peregangan agar gak cedera. Tapi meski pro pun, pernah pasti ya.. mengalami cedera saat berolahraga. Dan butuh banget Perawatan Cedera Olahraga Oleh Spesialis Ortopedi agar sembuhnya paripurna dan bisa berolahraga kembali secara aktif.

    BalasHapus
  11. Aku juga beberapa waktu lalu cedera pas olahraga huhu rasanya sampe skrg terapinya ngga selesai2, karena ada yg sobek ototnya, perih dan sakit banget pokoknya :((

    BalasHapus
  12. olahraga apapun memang harus hati-hati ya mba karena khawatirnya kalau ga hati-hati atau tidak dilakukan dengan cara yang tepat malahan jadi cedera

    BalasHapus
  13. Setuju banget nih, kondisi cedera olahraga tidak bisa dianggap sepele. Cedera yang tak kunjung sembuh, sudah saatnya membutuhkan campur tangan medis untuk mengatasinya. Jaman dulu masih jarang dokter spesialis ortopedi, ya. Bersyukur sekarang sudah makin banyak dokter spesialis ortopedi yang berpraktik dan tersebar di berbagai RS.

    BalasHapus
  14. Memang kalau sudah tak bisa teratasi harus segera dikonsultasikan ke dokter spesialis ortopedi di rumah sakit, agar mendapatkan diagnosis dan penanganan medis yang tepat.

    BalasHapus
  15. kita memang harus waspada dengan hal-hal kecil, terutama saat berolahraga di tempat umum. kalau sudah kena cidera, bakal ribet kya nya. kue kecil aku serem ke andien,

    BalasHapus
  16. Sering banget cedera olahraga kaki terkilir, katanya kalau sekali udah terkilir pasti bakalan terkilir terus-terusan. Harus segera diobati biar bisa olahraga dengan maksimal.

    BalasHapus

Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!

comment

Diberdayakan oleh Blogger.