[REVIEW] Corat-Coret di Toilet oleh Eka Kurniawan


Judul : Corat-Coret di Toilet
Penulis : Eka Kurniawan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 125 halaman

"Aku tak percaya bapak-bapak anggota dewan, aku lebih percaya kepada dinding toilet."
 
REVIEW

Beberapa penulis ada yang mencoba menulis di luar selera pasar. Rata-rata penulis tersebut memiliki pembaca setia tersendiri. Eka Kurniawan salah satunya. Sastrawan yang sudah dikenal namanya bahkan sampai ke luar negeri. Aku memang tidak termasuk pembaca dengan selera bacaan khusus, dan aku tertarik dengan buku Eka Kurniawan, ini buku pertama karyanya yang kubaca.

Buku ini merupakan kumpulan cerpen. Ada 12 cerpen di dalamnya. Diterbitkan pertama kali di tahun 2000 dengan judul yang sama kemudian diterbitkan kembali di tahun 2014. Coba kita review satu persatu cerpen tersebut:

Peterpan
Cerita mengenai seorang pemuda yang suka mencuri buku tapi tak pernah ditangkap. Dia melakukannya untuk menarik perhatian para diktator, sampai di mulai melakukan aksi demonstrasi. Cerita ini menggambarkan tentang penderitaan rakyat kecil yang kalah oleh para pengusa negeri. Eka Kurniawan membuatnya dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti.

Dongeng Sebelum Bercinta
Kali ini, Eka Kurniawan menuliskan kisan roman dengan bahasa yang agak ceplas-ceplos. Cerita ini mengenai nasib seorang perempuan yang menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Hingga lama menikah, dia tidak mau melakukan hubungan badan dengan suaminya tersebut. Cerita yang menghibur.

Corat-Coret di Toilet
Ini satu cerpen yang judulnya diambil untuk judul buku. Menceritakan tentang kebiasaan manusia pengguna toilet umum. Dengan kelakukannya, manusia itu membuat dinding toilet umum jadi kumuh dan kotor oleh coretan. Meski berulang kali sudah dicat, tapi tetap saja berulang kali juga manusia-manusia itu mengotori toilet umum. Melalui aksi tersebut, Eka Kurniawan seolah menggambarkan tentang aspirasi rakyat yang seringkali tidak didengar oleh pemerintah. Mereka kadang lebih suka menuliskan keluh kesahnya di dinding toilet. Eka Kurniawan juga mencoba menyindir para pembaca yang menggunakan tooilet umum dengan tidak baik. Ceritanya menarik dan mudah dipahami.

Teman Kencan
Ini salah satu cerita roman lagi. Mengenai lelaki malang yang tidak memiliki kekasih. Dia merasa minder dengan teman-temannya yang sudah memiliki kekasih. Setiap malam minggu hanya berdiam saja di rumah. Akhirnya dia mencoba untuk menghubungi kembali mantan pacarnya. Dan selanjutnya terjadi hal yang menggelitik. Seru ceritanya, dikemas dengan lucu.

Rayuan Dusta untuk Marietje
Cerita yang terjadi pada 1869 silam tentang prajurit Belanda yang merindukan kekasihnya. Namun, belum bisa bertemu hingga terusan Suez dibuka. Lelaki yang mengundang Marietje datang ke tanah Hindia Belanda dengan alasan tempat yang menabjubkan. Setelah tiba di negeri Bar-bar. Marietje menagih janji pacarnya itu, untuk menaklukkan negeri Bar-bar. Disitulah munculnya pemuda-pemuda Belanda mengangkat senjata. Kisahnya unik membuat penasaran.

Hikayat si Orang Gila
Ceritanya mengenai seorang laki-laki gila, yang hidup di suatu daerah yang rata-rata rakyatnya kaya dan berkecukupan. Saat itu sedang terjadi perang. Tentara banyak yang melakukan penjarahan barang milik rakyat. Semua rakyat di daerah tersebut kabur kecuali si Gila. Dia berusaha mencari makan dan bertahan hidup. Dia bahkan tidak peduli dengan banyak serangan yang terjadi. Cerita itu seolah menggambarkan tidak ada kepedulian untuk mereka yang menahan lapar setiap hari. Hanya memikirkan kepentingan sendiri. Menarik ceritanya, menyentuh hati.

Si Cantik yang Tak Boleh Keluar Malam
Cerita ini mengenai seorang perempuan dewasa yang tidak boleh keluar di malam hari. Dia hanya diperbolehkan pergii keluar di malam hari hanya jika pergi dengan kedua orangtuanya. akhirnya berbagai perlawan dilakukan oleh si perempuan tersebut demi untuk dapat merasakan kebebasan di malam hari dengan teman-temannya. Tapi, nasib malanglah yang akhirnya dia terima. Bagus ceritanya, paling aku suka.

Siapa Kirim Aku Bunga?
Cerita ini tentang pemuda miskin yang mendapatkan kiriman bunga terus-menerus secara misterius. Sampai membuatnya penasaran siapa pengirimnya. Saat dia menemui seorang penjual bunga, dia pun bertanya siapa saja orang yang membeli bunganya, namun sayangnya belum juga mendapat jawaban siapa yang mengirim dia bunga. Bunga misterius yang datang menghantui, setiap hari dengan kertas catatan “untuk Henri”, bahkan saat tak di tempat kerja. Bunga itu masih terus datang. Cerita ini menyajikan tentang bunga misterius yang membuat Henri menderita skizofrenia. Menarik kisahnya, membuat penasaran akan akhir ceritanya tentang pemuda tersebut.

Tertangkapnya si Bandit Kecil Pencuri Roti
Satu lagi Eka Kurniawan mencerita tentang rakyat kecil yang mendapatkan akibat tidak menguntungkan akan perbuatannya, yang mereka hanya bermaksud untuk bertahan hidup. Seorang pemuda yang suka mencuri roti. Pengusaha roti merasa dirugikan, meski sebenarnya tidak seberapa dibanding dengan pendapatannya dari penjualan roti tersebut. Pengusaha roti akhirnya memaksa polisi untuk menangkap pemuda ini. Miris sekali, hal yang mungkin bisa diselesaikan secara kekeluargaan, tapi berujung pilu. Hingga saat ini pun masih banyak kasus seperti itu terjadi. Keadilan masih dipertanyakan. Kisah yang bagus tentang keadilan dan kemanusiaan.

Kisah dari Seorang Kawan
Tentang persahabatan para mahasiswa. Mereka saling membagi kisah hidupnya. Tentang orang tua dan keluarganya. Orangtuanya hanya pedagang kecil yang terus berjuang melawan si penimbun beras. Bagus sekali ide Eka Kurniawan mengenai kehidupan pedagang ini. Mereka banyak berlaku curang hanya demi banyaknya keuntungan. Menarik.

Dewi Amor
Terkahir kisah roman yang disajikan dalam cerpen ini mengenai seorang Pemuda yang menyukai seorang gadis dan malu untuk berkenalan. Pemuda tersebut hanya berani mengamati dari jauh segala aktivitas si gadis pujaannya. Dan membuat dia bersemangat untuk selalu pergi ke sekolah. Sampai akhirnya dia berani menutarakan perasaannya kepada gadis tersebut. 
Kisahnya ringan, macam cerita cinta remaja pada umumnya, suka sekali.

Kandang Babi
Cerita paling akhir di buku ini. Ditutup dengan kisah seorang mahasiswa berpenampilan jorok yang tinggal di kampusnya untuk bertahan hidup. Dia sering berhutang untuk makan. Sosok mahasiswa bodoh dan tua tapi masih betah berasa di kampusnya. Sampai akhirnya dia diusir tidak boleh lagi tinggal di bangunan dekat kampusnya tersebut. Akhirnya dia pun mencari tempat tinggal baru dan hanya menemukan tempat satpam yang sudah tidak layak huni. Dia terus berusaha untuk mecari tempat tinggal yang lebih baik. Hingga akhirnya dia bertemu dengan teman lamanya yang sudah menjadi dosen di kampusnya tersebut.
Kisah yang sederhana tapi membuat kita jadi berpikir bahwa masih banyak mahasiswa yang berjuang keras bertahan hidup demi pendidikan yang tingi untuk masa depannya.


Aku menikmati setiap ceritanya, dengan bahasa yang asik dan cenderung apa adanya. Eka Kurniawan benar-benar memikat hati. Isu-isu yang dia kemukakan, yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, yang kerap kali menyentil pemerintahan, dan kadang mengingatkan kita pada sejarah. Humor yang kadang disisipkan begitu segar, membuat kenyamanan membaca bertambah. Sama sekali jauh dari bayangan akan kesusahan mencerna keseluruhan cerita.

Buku ini sangat tepat jika kalian ingin mencoba membaca tulisan Eka Kurniawan, cukup ringan dan mengandung banyak pesan. Walau ada beberapa bagian yang harusnya dikonsumsi oleh orang dewasa, saya rasa buku ini bisa juga dinikmati oleh para remaja.

Dari segi buku fisik yang dicetak, pemilihan cover terbarunya sungguh menarik. Simpel. Desain cover yang bagus didukung dengan bahan yang bagus juga. Buku ini dapat menjadi pilihan para pecinta kisah satra yang ringan. Banyak sindiran halus yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari, bahkan dapat menyindir kalian sendiri.


#TantanganPekan3
#OneDayOnePost
#KomunitasODOP
#ODOPBatch7


22 komentar:

  1. Ini kumpulan cerpen gitu ya mbak, tapi judulnya unik-unik. Cocok dibaca anak kecil enggak sih? Soalnya judi tulisannya lucu bikin gemas

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, isinya ada 12 cerpen gitu dan temanya beda-beda sih :)

      sepertinya tidak masuk kalo buat anak kecil hehehe

      Hapus
  2. Sepertinya isinya bagus.. menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagguusss ini cerita-ceritanya menarik :)

      Hapus
  3. Pengen baca karyanya Eka Kurniawan. Temanku fansnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba baca yang ini dulu kak, ringan tapi menarik sarat pesan moral sehari-hari :)

      Hapus
  4. Bisa dapat di mana buku ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. di gramedia sepertinya masih ada lho kak :)

      Hapus
  5. bikin penasaran, pingin baca karya-karyanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan baca yang ini dulu kak, cakeep :)

      Hapus
  6. yang peterpan kayaknya seru kak, jadi kaya kondisi bangsa indonesia hari ini yang butuh didengar aspirasinya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener cerita seru-seru kok :) sarat pesan banget tapi ringan bahasanya untuk dibaca :)

      Hapus
  7. Qbelum pernah baca punya Eka, berat g sih kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku baru coba baca yang ini sih kak, bagus menurutku enak dibaca bahasanya tidak berat dan alurnya mudah diikuti. Sarat pesan moral bangeet :)

      Hapus
  8. Wooww sangat menarik. Judulnya juga udah gimana gituh hihi. Review nya pun oke kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya salah satu buku yang enak untuk dibaca di waktu santai :)

      Hapus

Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!

comment

Diberdayakan oleh Blogger.