Tradisi Unik Idul Adha di Berbagai Negara
Idul Adha merupakan hari raya bagi umat Islam selain Idul Fitri. Yang juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban. Di berbagai negara di seluruh dunia, umat Muslim merayakan Idul Adha dengan penuh kemeriahan dan makna yang mendalam.
Perayaan ini merupakan penghormatan terhadap kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya atas perintah Allah. Tradisi penyembelihan hewan kurban sebagai simbol pengorbanan ini menjadi salah satu aspek kunci dalam perayaan Idul Adha.
Perayaan Idul Adha
Selama Idul Adha, umat Muslim berkumpul di masjid-masjid dan tempat ibadah untuk melaksanakan sholat Ied. Setelah sholat, mereka melaksanakan penyembelihan hewan kurban seperti domba, sapi, atau kambing. Daging kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang miskin sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan sosial.
Perayaan ini juga menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk mengenakan pakaian terbaik, saling bertukar kunjungan, dan berbagi hidangan khas yang menggugah selera. Tidak hanya itu, ternyata, di setiap negara memiliki tradisi yang berbeda. Mereka merayakannya dengan bentuk yang khas, namun tetap memiliki makna kecintaan terhadap Allah.
Baca juga:
Menyambut Lebaran dengan Sehat dan Bugar
Makan Makanan Pedas Tetap Nikmat
Tradisi Unik Idul Adha di Berbagai Negara
Berikut beberapa negara yang memiliki tradisi unik dalam merayakan Idul Adha. Siapa yang sudah pernah ikut merayakannya?
Bangladesh
Di Bangladesh, Idul Adha dikenal sebagai Eid-ul-Adha atau "Festival Qurban". Perayaan ini diawali dengan sholat Ied di masjid-masjid dan lapangan terbuka, diikuti oleh penyembelihan hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba. Daging kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan yang membutuhkan.
Selain itu, orang-orang di Bangladesh juga melaksanakan tradisi "Qurbani bazaar," yaitu pasar khusus di mana orang dapat membeli hewan kurban. Festival ini menjadi waktu berkumpulnya keluarga, teman, dan tetangga. Mereka saling berkunjung, bertukar hadiah, dan menyantap hidangan khusus, seperti korma dan biryani.
Idul Adha juga merupakan kesempatan bagi umat Muslim Bangladesh untuk meningkatkan solidaritas sosial dan kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung dalam masyarakat. Masya Allah, semoga tradisi ini membawa keberkahan bagi masyarakat Bangladesh, juga dapat terus dilestarikan.
Pakistan
Perayaan Idul Adha di Pakistan, dirayakan selama empat hari, berbeda dengan perayaan tiga hari yang umum di negara lain. Acara dimulai dengan doa Ied, diikuti oleh khotbah yang memberikan pengajaran dan pemahaman tentang makna Idul Adha.
Selama perayaan ini, toko-toko tutup untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar berfokus pada ibadah dan kurban. Tradisi penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan khidmat, dan daging dari hewan kurban tersebut dibagikan kepada teman, kerabat, dan fakir miskin.
Seperti halnya di negara lain, keluarga-keluarga berkumpul untuk berbagi makanan lezat yang khas Idul Adha, seperti biryani dan kebab. Selain itu, ada tradisi saling bertukar hadiah, menambah kehangatan dan kebersamaan di antara mereka yang merayakannya.
Iran
Perayaan Idul Adha di Iran, juga dikenal sebagai 'lebaran asin'. Ini mengacu pada berbagai hidangan gurih yang disajikan selama perayaan ini. Daging hasil kurban, baik dari sapi maupun kambing, menjadi bahan utama dalam hidangan ini. Daging tersebut diolah menjadi berbagai kebab yang lezat dan haleem, sebuah sup yang terbuat dari gandum atau jelai dan daging. Selain hidangan daging, masyarakat Iran juga menikmati baghali, nasi dengan fava, buncis, dan dill sebagai pelengkap hidangan mereka.
China
Negara yang banyak diminati untuk melakukan import barang China juga memiliki tradisi unik saat Idul Adha khususnya di wilayah Xinjiang yang memiliki populasi Muslim yang signifikan. Umat Muslim Uighur di Xinjiang memperingati Idul Adha dengan melakukan sholat Ied di masjid-masjid atau area terbuka.
Setelah sholat, mereka mengikuti tradisi penyembelihan hewan kurban, seperti kambing atau domba. Daging kurban tersebut kemudian dimasak dan disajikan dalam hidangan khas seperti pilaf, daging panggang, dan hidangan daging lainnya.
Selain itu, di China, Idul Adha di Xinjiang juga menjadi momen untuk mempererat ikatan keluarga dan masyarakat. Orang-orang berkumpul untuk saling berkunjung, berbagi makanan, dan mengadakan pesta bersama. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai solidaritas, pengorbanan, dan persaudaraan yang dijunjung tinggi dalam budaya Uighur di China.
Kanada
Di Kanada, Idul Adha dirayakan oleh komunitas Muslim yang tinggal di negara tersebut. Perayaan ini dimulai dengan sholat Ied di masjid-masjid atau pusat keagamaan, di mana umat Muslim berkumpul untuk berdoa bersama.
Selanjutnya, mereka melaksanakan tradisi penyembelihan hewan kurban, seperti domba atau sapi, sesuai dengan ajaran agama. Saat menyembelihkan hewan qurban, mereka menggunakan sarung tangan anti cutting agar darah tidak mengenai tangan juga melindungi tangan dari benda tajam. Daging kurban tersebut biasanya dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan juga disumbangkan kepada organisasi amal untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, Idul Adha di Kanada juga menjadi waktu untuk mengadakan pertemuan keluarga dan teman-teman, mempererat hubungan sosial, dan saling bertukar hadiah. Meskipun perayaan ini dilakukan dalam lingkungan yang berbeda dengan mayoritas penduduk non-Muslim di Kanada, komunitas Muslim tetap menjaga dan merayakan tradisi Idul Adha dengan penuh semangat, menjalin kebersamaan dan nilai-nilai solidaritas dengan masyarakat sekitar.
Uni Emirat Arab
Idul Adha di Uni Emirat Arab (UEA) merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim. Perayaan ini jatuh pada hari ke-10 bulan Dzulhijjah, tidak seperti Idul Fitri yang ditentukan oleh penampakan bulan.
Pemerintah UEA memberikan setidaknya tiga hari libur umum, dengan penekanan khusus pada "Hari Arafah" yang jatuh sehari sebelum Idul Adha. Hari perayaan dimulai dengan sholat Idul Adha yang dilaksanakan di tanah Eidgah, tempat umat Muslim berkumpul untuk beribadah bersama. Setelah sholat, mereka saling memberi selamat dengan berpelukan dan mengucapkan "Selamat Idul Adha".
Kemudian, dimulailah pesta tiga hari yang meriah, dengan hidangan lezat dan hadiah "Eidi" yang berlimpah. Anak-anak berdandan dengan pakaian terbaik mereka dan berkeliling lingkungan untuk menawarkan biskuit khusus Idul Adha kepada tetangga dan kerabat.
Selama perayaan Idul Adha, rumah-rumah dihiasi dengan spanduk khusus Idul Adha, mencerminkan semangat kegembiraan dan keramahan. Pesta dimulai dengan sarapan besar yang melibatkan hidangan istimewa seperti "Doodh Khurmo" atau dikenal juga sebagai Sheer Khurmo, hidangan manis yang disajikan bersama susu.
Inggris
Pada Idul Adha, umat Islam di Inggris merayakan dengan keceriaan dan semangat yang khas. Hari dimulai dengan ritual ghusl, penyucian seluruh tubuh sebagai tanda kesucian. Mereka mengenakan pakaian terbaik mereka dan berkumpul di tempat ibadah seperti tempat sholat outdoor atau masjid setempat untuk melaksanakan sholat bersama. Setelah itu, tradisi saling berpelukan, memberikan hadiah kepada anak-anak, dan mengunjungi teman dan kerabat menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.
Perayaan Idul Adha di Inggris juga melibatkan kegiatan sosial dan budaya yang menggembirakan. Beberapa kota di Inggris mengadakan pasar malam yang meriah untuk memeriahkan perayaan ini.
Selain itu, inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup dalam komunitas Muslim dapat dilaksanakan sebagai bagian dari perayaan ini. Masjid-masjid juga menyelenggarakan ceramah yang memperdalam pemahaman tentang aspek Islam dan sejarah Islam, serta memperkuat keimanan.
Baca juga:
Kesimpulan, Perayaan Idul Adha dengan Tradisi Unik Membawa Keberkahan
Dalam berbagai negara di seluruh dunia, perayaan Idul Adha membawa makna yang mendalam dan kemeriahan yang unik bagi umat Muslim. Dengan tradisi penyembelihan hewan kurban sebagai simbol pengorbanan dan penghormatan terhadap kisah Nabi Ibrahim, perayaan ini mengajarkan nilai-nilai kepedulian sosial, kebersamaan, dan ketakwaan kepada Allah.
Idul Adha juga menjadi momen untuk memperkuat ikatan keluarga, bertukar kunjungan, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dalam suasana kegembiraan, umat Muslim merenungkan nilai-nilai pengorbanan, kesederhanaan, dan solidaritas sosial yang menjadi inti dari perayaan ini.
Dengan berbagai tradisi unik dan kemeriahan yang disertai, Idul Adha menjadi perayaan yang memperkaya budaya dan memperkuat ikatan umat Muslim di seluruh dunia. Semoga tradisi unik ini tetap dilestarikan secara turun temurun.
Tidak ada komentar:
Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!
comment