Merantaulah - Agar tahu rasanya Pulang

Merantaulah - Orang berilmu dan beradab tidak akan tinggal diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang) -
(Diwan al-Imam as-Syafi'i).
foto 1; perjalanan kembali ke tanah rantau (doc. pribadi)

Aku dibesarkan oleh kedua orang tuaku di daerah perantauan. Kami merantau jauh dari sanak saudara. Mengenal kehidupan baru dengan semua hal yang baru di sekitar kami. Benar memang kalau akan diberikan ganti sanak saudara yang baru di tempat rantau. Nyatanya kami pun punya banyak tetangga dan teman-teman baik seperti saudara kandung kami sendiri.

Beranjak remaja, Ayah berpesan pada anak-anaknya untuk merantau mencari ilmu setinggi-tingginya, tapi jangan pernah lupa untuk pulang. "Merantaulah dan cari apa yang kau inginkan, dan pulanglah kapanpun kau mau ke rumahmu", pesan Ayah sambil memelukku erat saat itu.

Aku mulai merantau saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tak jauh memang, masih bisa di tempuh dengan transportasi darat kurang lebih lima jam perjalanan. Tak lama memang, hanya empat tahun kurang dan aku bisa pulang semauku. Tapi inilah awal segala kehidupan yang baru untukku. Di tempat rantau, segala sesuatu kita sendiri yang putuskan. Kita sendiri yang mengatur akan menjadi seperti apa kita akhirnya.

Aku belajar banyak hal dari merantau. Dan kini setelah menjadi orang tua pun, aku merantau dengan pengalaman saat dulu masih merantau sendiri. Banyak hal memang yang harus dikorbankan saat merantau. Tentunya masalah mental. Meninggalkan kebiasaan nyaman dengan orang tua dan berbagai fasilitas yang sudah ada. Akan banyak hal yang dirindukan, bahkan kebiasaan-kebiasaan kecil yang tidak kita suka.

Merantau memang berat, tapi akan banyak pelajaran berat yang membuat hidup lebih kuat. Lebih siap untuk mengantisipasi apapun yang terjadi ke depan. Berpikir lebih matang dan tak hanya sekedar hidup. Sampai akhirnya akupun tahu, kalau hidup merantau adalah perjuangan. Berjuang dalam bentuk apapun, berjuang untuk sekedar bertahan hidup hari ini saja dan berjuang untuk kehidupan selanjutnya yang lebih baik.

Maka, merantaulah agar kau tahu rasanya 'Pulang'. Seperti kita hidup merantau ke dunia, agar tahu rasanya nanti berpulang kembali kepada-Nya.

#OneDayOnePost
#KomunitasODOP
#ODOPBatch7

14 komentar:

  1. Wah perantau ternyata...
    Merantau bisa tahu juga bagaimana rasanya merindukan rumah dan kampung halaman hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, rindu itu memang berat dikala merantau :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. hehee.. Bapak ini comment nya selalu menyemangati :)

      Hapus
  3. Merantau adalah nikmat luar biasa ya kakak...tulisannya mengena sekali, sangat memotivasi bagi para perantau 😍😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups, semangat merantaaau :) terima kasih sudah mampir membaca tulisanku hehe

      Hapus
  4. paling suka ketika orang rumah menyambut saat pulang.. :D
    kalimat terkhir bagus kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuul, ada haru dan bahagia disana, saat pulang :)

      Hapus
  5. Anak perantauan itu berjuang untuk pulang ya...☺☺☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, seperti ada tujuan dalam hidup apa yang dicari itu untuk bekal pulang :)

      Hapus
  6. Biar tau rasanya rindu rumah 😍😍

    BalasHapus
  7. Ingin mencoba rasanya merantau. Dari bayik sampe ibu-ibu saya tinggal di kota yang sama, Bandung tulen. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihiii.. cobalah merantau ke kota tetangga buuuu :)

      Hapus

Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!

comment

Diberdayakan oleh Blogger.