Cara Mengatur Gaji 3 Juta untuk Hidup Satu Keluarga di Ibu Kota

Mengatur Gaji 3 Juta untuk Hidup Satu Keluarga di Ibu Kota - Semenjak menjadi Menteri Keuangan dalam Rumah Tangga, hehe.. saya menjadi lebih "pelit" soal uang. Apalagi semenjak kehadiran si kecil. Semua kebutuhan si kecil menjadi prioritasnya. Dilain hal-hal essential yang tidak mendesak, pengajuan rencana keuangan dari pihak manapun, harus diteliti lebih bijak.


Dari banyaknya kebutuhan, tentunya kita juga harus menyesuaikan dengan pendapatan. Jika pendapatan dirasa masih kekurangan, maka perlu adanya tambahan pendapatan. Darimana? Dari pekerjaan tambahan lain di luar pekerjaan pokok tentunya. Atau jika sudah dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik, investasi dapat dijadikan sumber pendapatan tambahan.


Baru saja, aku mendapatkan pelajaran berharga dari sebuah thread di Twitter yang sedang ramai membahas pengaturan gaji. Kalau disebut gaji, berarti ini untuk pendapatan yang tetap diperoleh secara rutin setiap bulannya. Yuk, kita belajar mengatur gaji yang masuk, agar bisa bertahan hidup, di Ibu kota khususnya.

atur-gaji-tiga-juta


Mengatur Gaji 3 Juta, Hidup Satu Keluarga di Ibu Kota

Misalnya, penghasilan kita adalah Rp 3.000.000 per bulan. Bukan uang yang banyak tentunya, apalagi kalau kita tinggal di kota besar seperti, sebut saja Jakarta. Yang semuanya serba ada harganya. 


Namun, kita tidak bisa putus harapan, karena hidup harus terus diperjuangkan, apalagi kalau sudah ada, si kecil pertama, si kecil kedua, si kecil ketiga, dan seterusnya, hehe.. Mari kita coba gunakan cara mengatur gaji 3 juta per bulan ini sebagai panduan agar penghasilan bisa cukup untuk berbagai keperluan.


Baca juga: Tips Memilih Pinjaman Uang


Atur Sesuai Prioritas Keuangan

Terlepas dari besar atau kecilnya gaji, tujuan dari perencanaan finansial dengan gaji 3 juta ini adalah menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan. Menyisihkannya tentu saja di awal, bukan dari sisa pengeluaran. 


Tabungan ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan di masa depan. Misalnya,, membeli hal-hal yang menjadi impian bersama keluarga. Bisa juga untuk tujuan yang lebih pasti, misalnya jika sekarang anak-anak masih kecil, bisa digunakan untuk biaya sekolah anak nantinya, dan lain-lain.


Prioritas Pertama: Gunakan Aturan Pembagian Gaji 50 30 20

Prioritas tertinggi untuk mengatur gaji Rp 3 juta adalah membaginya dengan peraturan 50/30/20:

50% gaji = Kebutuhan

30% gaji = Keinginan

20% gaji = Tabungan


Dengan pembagian seperti ini, berarti jika gaji kita sebesar Rp 3.000.000, maka akan teralokasi menjadi:

Rp 1.500.000 = Kebutuhan

Rp 900.000 = Keinginan

RP 600.000 = Tabungan


Kebutuhan

Nah, selanjutnya kita bisa mengelompokkan mana yang termasuk kebutuhan. Hal urgent yang wajib kita penuhi. Jika tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan penyakit, kesulitan, bahkan bahaya. Antara lain, stok makanan, keperluan dapur, transportasi, cicilan (jika ada), biaya sekolah anak, bayar tagihan (listrik, air, tagihan rengekan anak minta mainan, wkwkwk..) dan lain sebagainya.


Keinginan

Selanjutnya, untuk keinginan adalah hal-hal yang sifatnya sekunder atau kebutuhan tidak tetap. Yang jika idak dipenuhi tidak ada dampak yang signifikan kita rasakan. Mungkin hanya sedikit tidak bisa tidur karena terus kepikiran, hehe.. Seperti: traveling, staycation, beli tas inceran, koleksi makeup branded, dan lainnya.


Tabungan

Nah, alokasi terakhir adalah tabungan. Sesuai dengan namanya, tabungan berarti: apa saja yang termasuk ke dalam keperluan di masa depan. Kalau sudah punya kemampuan analisis, kita bisa mengalihkan dana ini untuk investasi.

atur-gaji-sesuai-prioritas


Prioritas Kedua: Mulai Susun Laporan Keuangan

Meski gaji kita tidak sampai bermilyar-milyar, tapi adanya laporan keuangan jadi hal yang sangat vital, apalagi kalau sudah ada si kecil yang tidak hanya satu.


Tidak perlu laporan keuangan mendetail, belajar untuk menyusun laporan keuangan simpel. Seperti yang aku lakukan, hanyalah mencatat dengan dua kategori, pengeluaran tetap dan pengeluaran variabel.


Contoh pengeluaran tetap: cicilan (jika ada), biaya sewa rumah misalnya, listrik, Wi-Fi, dll.

Contoh pengeluaran variabel: jajan, transportasi, hiburan, liburan, dll.


Baca juga: Mengembangkan Hobi jadi Sumber Uang


Prioritas Ketiga: Hapus Pengeluaran Kecil yang Tidak Perlu

Nah, untuk mencapai tujuan finansial, kita harus keluar dari zona nyaman. Rela berkorban di masa sekarang sepertinya lebih baik daripada di masa tua harus menanggung beban yang tidak diinginkan. Jadi, perencanaan keuangan perlu dilakukan sedari dini.


Demi mencapai tujuan dari cara mengatur gaji 3 juta agar dapat hidup tenang dan tentunya ada tabungan, atau bahkan bisa sampai punya investasi, maka sebaiknya hapus pengeluaran kecil yang tidak perlu. Contohnya: langganan Netflix/Spotify, TV kabel, order jajan Go-food tiap hari, dll.


Jadi, mari kita mulai untuk mengatur keuangan. Ibaratkan kita adalah seorang "menteri keuangan' bagi diri sendiri jika masih sendiri. Bagi keluarga jika telah berkeluarga. Saatnya mulai 'melek' finansial agar lebih tenang menjalani hidup dengan pendapatan berapapun. Jadi bukan hal yang sulit lagi, kalau hanya Mengatur Gaji 3 Juta untuk Hidup Satu Keluarga di Ibu Kota.

5 komentar:

  1. kalo kita pandai mengaturnya, walau nominalnya tidak sebesar gaji orang-orang insyaallah bisa cukup yaa

    BalasHapus
  2. memang terkadang susah mengatur mana keinginan dan kebutuhan.
    yang jelas saving harus tetep jalan
    dulu kalau aku udah terlalu sering jajan diluar, besok besoknya skip dulu

    BalasHapus
  3. Wah, harus beneran bisa ngatur ini ya, tapi kalau yang masih bayar kontrakan di kota besar dengan anak sekolah itu agak sutris juga ngaturnya ya, mesti hempaskan segala keinginan

    BalasHapus
  4. Jujur, kalo bagiku gaji segitu sih banyak ya mbak, hehe.. intinya memang harus bisa diatur semaksimal mungkin, tapi bukan berarti harus hidup seminim mungkin. Paling enggak bisa mengontrol keinginan, untuk prioritaskan kebutuhan dan tabungan :D

    BalasHapus
  5. 50, 30, 20 itu mayan bagus juga untuk jdai patokan pengelolaan keuangan nih. Kalau lebih hemat jadi malah savingnya bisa dibanyakin lg

    BalasHapus

Terima kasih sudah membacanya sampai selesai, semoga bermanfaat :) Please jangan tinggalkan link hidup dalam kolom komentar!

comment

Diberdayakan oleh Blogger.